Minggu, 27 Mei 2012

Secondhand Serenade


The best thing about tonight's that we're not fighting 
Could it be that we have been this way before 
I know you don't think that I am trying 
I know you're wearing thin down to the core 

But hold your breath 
Because tonight will be the night that I will fall for you 
Over again 
Don't make me change my mind 
Or I wont live to see another day 
I swear it's true 
Because a girl like you is impossible to find 
You're impossible to find 

This is not what I intended 
I always swore to you I'd never fall apart 
You always thought that I was stronger 
I may have failed 
But I have loved you from the start 
Ohhhh 

But hold your breath 
Because tonight will be the night that I will fall for you 
Over again 
Don't make me change my mind 
Or I wont live to see another day 
I swear it's true 
Because a girl like you is impossible to find 
It's impossible 

So breathe in so deep 
Breathe me in 
I'm your's to keep 
And hold onto your words 
Cause talk is cheap 
And remember me tonight 
When you're asleep 

Because tonight will be the night that I will fall for you 
Over again 
Don't make me change my mind 
Or I wont live to see another day 
I swear it's true 
Because a girl like you is impossible to find 

Tonight will be the night that I will fall for you 
Over again 
Don't make me change my mind 
Or I wont live to see another day 
I swear it's true 
Because a girl like you is impossible to find 
You're impossible to find

Kamis, 24 Mei 2012

Masjid Suada Kandangan

Masjid Su’ada terletak di Jalan Musyawarah, Desa Wasah Hilir, Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, kurang lebih 8 km dari Kandangan. Ada beberapa versi mengenai asal-usul nama masjid ini. Versi pertama menyatakan bahwa nama Su’ada diambil dari nama salah seorang pendiri masjid ini, yaitu Sa’id (H.M. Sa’id bin H. Mayasin). Sedangkan, versi yang lainnya menyebutkan bahwa nama Su’ada berasal dari kata Arab “syuhada” yang berarti orang yang gugur dalam menegakkan agama Islam. Lepas dari kedua versi tersebut, saat ini Masjid Su’ada lebih populer disebut Masjid Baangkat, lantaran lantainya yang berada di atas tanah seperti konsep rumah tradisional masyarakat Banjar pada umumnya yang berbentuk panggung.

Masjid yang berukuran sekitar 1.047 meter persegi ini didirikan oleh Syeikh H. Abbas dan Syeik H.M Sa’id bin H. Mayasin. Keduanya adalah keturunan dari Syeikh H. Muhammad Arsyad al Banjari atau yang dikenal juga dengan nama Datu Kalampaian, seorang ulama besar di Kalimantan Selatan. Pada tahun 1859 Syeikh H. Abbas yang berasal dari Martapura dan pernah mengikuti perjuangan Pangeran Antasari itu bermukin dan menjalankan dakwah Islam di daerah Wasah Hilir.

Lama-kelamaan, karena semakin bertambah banyak jumlah pengikutnya, Syeikh Abbas berkeinginan untuk membangun masjid menggantikan surau kecil yang biasa digunakannya berdakwah. Surau kecil itu kemudian dibongkar dan bahan-bahannya yang masih bisa dipakai tetap digunakan untuk membangun masjid baru yang direncanakannya itu. Sedangkan, untuk proses pelaksanaan pembangunannya diserahkan kepada kemenakannya, yakni Syeikh H.M. Sa’id yang berasal dari daerah Kandangan.

 Kemudian, Syeikh Sa’id mengajak H. Banan (Kepala Desa Wasah Hilir), H. Sahak (Penghulu Wasah Hilir), lima khatib Wasah Hilir, dan para pemuka masyarakat Wasah Hilar untuk merembukkan biaya pembuatan masjid baru itu. Dalam musyawarah tersebut dicapailah kesepakatan bahwa biaya pembangunan 50% berasal dari masyarakat Wasah Hilir dan sisanya dari Syeikh Sa’id dan Syeikh Abbas sendiri. Pembangunan masjid dilaksanakan secara marahaba (gotong-royong) oleh kurang lebih 15 tukang, dua orang diantaranya adalah ahli ukir/pahat dari Candi Agung (Amuntai), suatu daerah yang cukup intensif menerima pengaruh unsur budaya Hindu di masa-masa sebelumnya.

Apabila ditinjau dari segi usianya yang telah lebih dari 50 tahun, maka Masjid Su’ada dapat dimasukkan ke dalam kategori benda cagar budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan, sebagaimana yang disyaratkan dalam pasal I (1)a. UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

Arsitektur Masjid Su’ada secara umum memperlihatkan penerapan konsep rancang-bangun rumah tradisional Kalimantan Selatan, yaitu beratap tingkat tiga yang berakhir dengan momolo/pataka dan didirikan di atas tiang (rumah panggung). Sebagian besar bangunannya terbuat dari kayu ulin yang berasal dari daerah Marahaban dan Negara.
Di dalam bangunan utama terdapat sebuah bangunan pengimaman (mihrab) yang beratap kuncup bawang dan memiliki ambang pintu yang berbentuk lengkung. Pada mihrab ini terdapat dua panil tegak (di sisi lengkung) dan panil datar (di atas ambang pintu) yang penuh dengan pahatan bermotif floralistik dan terutama sulur-sulur daun.

Tidak jauh dari mihrab terdapat sebuah mimbar tempat berkhotbah. Mimbar tersebut dipenuhi dengan hiasan ukiran berupa sulur-suluran, kelopak bunga dan arabesq yang di stilir. Pada bagian tengah hiasan suluran dan kelopak bunga itu terdapat ukiran kaligrafi Arab bergaya Naskhi dan angka tahun 1337H/1917 M. Sedangkan, pada salah satu panil samping di dekat tempat duduk pada mimbar, terdapat ukiran kaligrafi bergaya Naskhi yang berbunyi: “Allah Muhammad Rasulullah”.

Kelengkapan masjid lainnya adalah sebuah tonggak penunjuk waktu sholat yang terletak di sebelah selatan bangunan. Pada tonggak penunjuk waktu tersebut dipahatkan angka tahun 28 Zulhijjah 1328 H/1907 M yang menunjukkan tahun dibangunnya masjid. Selain itu, terdapat juga sebuah guci keramik yang ditempatkan dekat tangga naik ke teras. Dan, untuk keperluan berwudlu, disediakan sebuah sumur dan bak air tempat wudlu yang letaknya di samping bangunan utama. (gufron)

Bentuk bangunan induk masjid su’ada yakni persegi empat, bertingkat tiga, mempunyai loteng menutup gawang/puncah dan petala/petaka yang megah. Semua itu memunyai makna tertentu sebagai berikut:
• Tingkat pertama mengandung makna Syariat
• Tingkat kedua mengandung makna Thariqat
• Tingkat ketiga mengandung makna Hakikat
• Loteng mengandung makna Ma’rifat
• Petala/petaka yang megah berkilauan yang dihiasi oleh cabang-cabang yang sdang berbunga dan berbuah melambangkan kesempurnaan Ma’rifat.


Perkembangan Arsitektur


Periode Arsitektur Nusantara :
  • Arsitektur Era Hindu & Budha
  • Arsitektur Era Islam
  • Arsitektur Vernakular Nusantara
  • Arsitektur Kolonial
  • Arsitektur Pasca Kemerdekaan
 A. Arsitektur Era Hindu & Budha
  • Arsitektur era hindu dan budha berkembang pada abad ke – 13
  • Pada abad 8 s/d 10 ada 2 kerajaan utama, yaitu :

    • Syailendra di selatan jawa tengah (Yogyakarta)           budha mahayana/vajayana.
    • Sanjaya di utara jawa tengah (Semarang)             hindu aliran syiwa

  • Prasasti berupa Yupa dan Lingga Yoni
  • Peninggalan kerajaan/dinasti hindu – budha :
    • Candi Borobudur
    • Candi Muara Takus (dibuat oleh Sriwijaya di Sumatera)             Budha
    • Candi Plaosan
    • Candi Sewu (hindu – budha)
    • Candi Singosari
    • Candi Prambanan (hindu)
 B.      Arsitektur Era Islam
  • Islam masuk ke Indonesia ± pada abad ke – 13
  • Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan samudera di Aceh oleh Sultan Malik As Saleh pada tahun 1297
  • Kerajaan Samudera menjadi pelabuhan penting & pada abad ke 14 + 15, Malaka menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam di nusantara
  • Beberapa kerajaan Islam yang ada adalah kerajaan ternate di maluku tahun 1430 dan kerajaan gowa di sulawesi pada abad ke – 15
  • Kerajaan majapahit mengalami masa surut pada awal abad ke – 17 dan berganti dengan kerajaan Islam demak, mataram, banten dan kemudian daerah jawa menjadi wilayah kerajaan Islam
  • Ada 2 macam kota yaitu kota pelabuhan dan kota benteng
  • Dari aspek lokasi, ada 2 macam kota lagi yaitu kota pesisir sebagai kota pelabuhan dan kota pedalaman sebagai kota administrasi
Ciri-ciri kota pedalaman :
  • Mempunyai poros utara-selatan, gunung-laut
  • Ada istana dan benteng yang mengelilinginya
  • Terdapat alun-alun
  • Istana berada di selatan
  • Masjid berada di barat alun-alun
Ciri-ciri kota pesisir
  • Berada di pinggir pantai/sungai, terkadang berada pada dataran rendah
  • Pelabuhan dan pasar menjadi titik sentral terbentuknya kota
  • Perkampungan etnik/fungsi pekerjaan
  • Terdapat alun-alun sebagai pusat berkumpul masyarakat
  • Poros meru tetap menjadi poros kota
Makam orang Islam
  • Merupakan tempat yang sakral
  • Biasanya dekat dengan masjid
Ciri-ciri makam : 
  • batu nisan, balok kayu persegi panjang dengan tulisan Al-Qur’an (Arab
  • Menghadap barat/membujur utara-selatan
Ciri-ciri masjid tradisional di Indonesia :
  • Orientasi bangunan ke arah barat
  • Ada parit berair atau kulah
  • Tiang soko guru
  • Atap tumpang dengan jumlah ganjil (1, 3, 5)
Tatanan ruang
  • Ruang utama sebagai tempat shalat
  • Mihrab sebagai tempat imam memimpin shalat
  • Mimbar sebagai tempat pemimpin agama berceramah/berkhotbah
  • Maksurah sebagai ruang khusus tembus pandang untuk para pemimpin shalat
  • Halaman terbuka, lapangan terbuka, taman dan disertai pancuran air untuk berwudhu
  • Serambi, koridor/selasar
  • Menara/minoret
  • Tempat berwudhu utk bersuci sblm shalat
Contoh
  • Masjid kudus
  • Masjid baiturrahim di aceh
  • Masjid chengho
  • Masjid pontianak
 C.      Arsitektur Vernakular
  • Adalah arsitektur yang dibentuk sesuai dengan lingkungan sumber daya setempat yang dibangun oleh masyarakatnya (menurut Paul Oliver)
Karakteristik Indonesia :
  • Iklim tropis (curah hujan dan kelembaban cukup tinggi)
  • Ragam etnis sangat tinggi
  • Ragam agama, religi
  • Mata pencaharian dominan adalah petani
  • Komunalistik masyarakat cukup tinggi
  • Simbol strukturalis dualistik sangat menonjol seperti kaja(gunung) – kalod(laut)
Ciri-ciri arsitektur vernakular
  • Bentuk atap miring dengan mahkota tanduk atau sejenisnya
  • Proporsi atap sangat besar
  • Bentuk rumah panggung
  • Bahan dari kayu/batu, sesuai dengan potensi setempat
  • Atap dedaunan
  • Bangunan dengan struktur rangka
  • Bentuk atap terkadang menonjol ke luar
D.      Arsitektur Kolonial
Fase :
Periode Abad 16 – 18
Awal tahun 1800 – 1920
Tahun 1920 – 1940 an

Manfaat Lidah Buaya


Lidah buaya dikenal sebagai sahabat kaum wanita. Selain digunakan untuk perawatan tubuh, tumbuhan memiliki nama Aloe barbadensis Milleer juga baik untuk menyembuhkan lika dan memar. Buah serba guna ini memberikan banyak manfaat jika dikonsumsi rutin. Secara alami, lidah buaya mengandung vitamin, mineral, dan asam amino.  Inilah beberapa manfaat dari 'ramuan ajaib' jus lidah buaya yang bisa dirasakan jika rajin meminumnya.


Membantu pencernaan
Minum jus lidah buaya memungkinkan tubuh untuk membersihkan sistem pencernaan. Baik sekali untuk mendorong perut jika anda mengalami sembelit. Jika anda sedang diare, jus lidah buaya juga berkhasiat untuk mengurangi 'rasa ingin ke belakang'.


Meningkatkan energi
Diet dengan jus lidah buaya dapat meningkatkan energi dan membantu menjaga berat badan yang sehat.

 Membangun kekebalan
Jus lidah buaya baik sekali dikonsumsi bagi mereka yang sering sakit dan mengalami gangguan kekebalan kronis. Polisakarida dalam jus lidah buaya dapat merangsang makrofag sel darah putih untuk melawan virus.


Menetralkan racun
Tanpa disadari tubuh kita hampir setiap hari diracuni dengan polusi dan makanan cepat saji. Minum jus lidah buaya baik untuk 'membersihkan' racun-racun tersebut. Jus lidah buaya menyediakan koktail yang kaya vitamin dan mineral untuk membantu tubuh kita menghadapi ketegangan setiap hari.

Mengurangi peradangan
Jus lidah buaya dapat meningkatkan kelenturan sendi dan membantu dalam regenerasi sel-sel tubuh. Buah ini berkhasiat memperkuat otot-otot sendi, sehingga dapat mengurangi nyeri dan peradangan pada sendi akibat usia.


sumber - Yahoo.com

Benda-benda Yang Wajib Diganti Berkala Untuk Kesehatan Kulit


Kulit sebagai bagian paling luar tubuh kerap bersentuhan dengan banyak hal. Jika tidak selalu dijaga kebersihannya, kulit mudah terserang penyakit atau menjadi jalan masuk kuman ke tubuh. Maka dari itu, gantilah secara berkala benda-benda berikut ini:
  • Handuk
Ketika mengeringkan badan usai mandi, sel kulit mati ikut terseka dan beberapa menempel di serat kain handuk. Pada saat mengeringkan tubuh pula handuk menjadi lembab. Kombinasi antara sisa kulit mati dan kelembapan handuk menjadi tempat yang menarik bagi kuman dan bakteri untuk bersarang.

Handuk sebaiknya diganti seminggu dua kali (atau paling tidak seminggu sekali) jika kamu rajin menjemurnya di tempat panas usai digunakan. Semakin lama dibiarkan, maka semakin besar potensi kuman dan bakteri yang bersarang. Jangan lupa selalu jemur handuk di tempat yang terkena sinar matahari untuk mengurangi pertumbuhan kuman dan bakteri.
  • Seprai
Coba ingat-ingat kembali kebiasaan kamu; apakah sesampainya di rumah kamu langsung bersantai di tempat tidur sebelum berganti pakaian? Bayangkan berapa banyak kuman menempel dari sepanjang perjalanan kamu yang pindah ke seprai.

Sebaiknya bersihkan tubuh dan ganti baju sebelum kamu naik ke tempat tidur. Hal ini bisa membantu tempat tidur kamu lebih bersih dari kuman serta kotoran penyebab penyakit. Untuk kamu yang memiliki kebiasaan membersihkan diri sebelum naik ke tempat tidur, setidaknya ganti seprai kamu satu minggu sekali untuk menjaga kebersihan.

Namun, jika kamu tipe yang memanfaatkan tempat tidur sebagai tempat segala aktivitas seperti makan, menonton film, dan kegiatan lainnya sebaiknya ganti seprai kamu 2-3 kali seminggu. Sisa makanan yang mungkin tercecer di seprai merupakan undangan yang menarik bagi binatang-binatang kecil mulai dari semut sampai kecoa. Bukan tak mungkin, binatang kecil ini memutuskan untuk bergerilya ke tempat tidur pada malam hari, saat kamu terlelap. Usahakan bersihkan seprai dengan sapu lidi atau mengibasnya sebelum kembali digunakan untuk tidur setiap malam.

Jika sedang flu atau sakit, sarung bantal sebaiknya diganti setiap hari untuk menjaga kebersihan. Jika ada noda karena tumpahan cairan atau karena menstruasi sebaiknya segera ganti seprai kamu untuk menghindari tumbuhnya bakteri, kuman, serta binatang kecil yang bisa menyerang kulit. Penumpukan binatang kecil seperti kutu yang bersarang di tempat tidur dan bantal merupakan pemicu utama terjadinya iritasi, alergi pada kulit serta penyakit asma.
  • Spons bedak
Spons bedak paling sering bersentuhan dengan kulit wajah, yang merupakan salah satu bagian kulit tubuh yang paling sensitif. Idealnya 2-3 minggu sekali spons bedak kamu harus diganti. Selain itu, spons bedak wajib dicuci setiap hari dengan air hangat untuk mematikan kuman-kuman yang mungkin bersarang.

Usahakan selalu simpan spons bedak di tempat yang tertutup untuk menghindari masuknya bakteri. Salah satu cara mencuci spons yang disarankan adalah merendamnya dengan air hangat lalu dibilas. Jika memungkinkan, spons yang masih basah dimasukkan selama 30 detik ke dalam microwave dengan panas sedang untuk membantu membunuh kuman.
  • Kuas make-up
Untuk menjaga kesehatan kulit, kuas make-up wajib dibersihkan seminggu sekali. Terutama jika dipakai tiap hari. Gunakan shampo dan air hangat untuk membersihkannya. Setelah dikeringkan, simpan di tas make-up yang bersih. Kuas make-up berkualitas bagus bisa digunakan sampai satu tahun atau bahkan lebih. Jika bulu kuas mulai rontok atau bentuknya mulai berubah, itulah saatnya kamu membeli kuas yang baru. Memakai kuas yang rusak bisa meningkatkan risiko terjadinya iritasi dan jerawat pada kulit wajah.
  • Sikat gigi
Sikat gigi sebaiknya diganti setiap 3 bulan sekali. Sikat gigi yang rusak tidak lagi efektif untuk membersihkan gigi dan justru bisa merusak kulit bibir. Jika kamu memiliki penyakit pada gusi atau mulut sebaiknya ganti sikat gigi paling tidak satu bulan sekali untuk mencegah kuman berkembang biak. Selain itu, sebaiknya cuci sikat gigi kamu dengan air hangat atau ganti dengan yang baru setiap kamu selesai sakit flu, batuk, atau penyakit lainnya.

Sumber : Natur-E Journey to beauty

NATUR-E


21 Tahun = Rajin minum vitamin, Rajin Minum susu.
vitamin yg aku konsumsi sekarang adalah 

Natur E, hasil googling aku post deh, ke blog :)


Soft kapsul Natur-E terbuat dari ekstrak minyak biji bunga matahari yang mengandung vitamin E aktif dan alami (d-alfa-tokoferol). Minyak biji bunga matahari mengandung asam linoleat, salah satu lemak yang baik untuk kesehatan tubuh.  Selain itu suplemen kulit ini mengandung ekstrak biji gandum yang juga mengandung vitamin E aktif dan alami (d-alfa-tokoferol).
Vitamin E dengan fungsinya sebagai anti oksidan dipercaya berkhasiat pada kulit, yaitu memperlambat proses penuaan, melindungi fungsi imunitas kulit, menurunkan resiko terjadinya kanker kulit, mencegah terjadinya penuaan dini, dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dari timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas seperti kanker, katarak, gangguan saluran pencernan dan lain lain.
Vitamin E sebagai salah satu antioksidan yang dapat memelihara kelembutan dan kesegaran kulit
Dosis :
1 - 4 kapsul lunak sehari
Kemasan :
4strip @ 4 kapsul lunak
Setiap satu kapsul Natur-E mengandung vitamin E alamiah/ d-Ώ Tocopherol 100 IU (IU = International Unit/Standart Internasional). Dosis disarankan: 1 – 4 kapsul, sesudah makan.

Vitamin E dengan fungsinya sebagai anti oksidan dipercaya berkhasiat pada kulit, yaitu memperlambat proses penuaan pada kulit, menjaga kelembaban kulit, menurunkan risiko terjadinya kanker kulit, mencegah terjadinya penuaan dini, membuat kulit terasa lebih segar alami, dan lainnya.

Natur-E boleh dikonsumsi sejak remaja, aman untuk ibu hamil dan menyusui. Kapsulnya terbuat dari gelatin berasal dari tulang sapi sehingga halal untuk dikonsumsi siapa aja dari semua kalangan.
POM SD 041 317 161
"Untuk Natur-E kandungannya yaitu vitamin e alami yang berasal dari minyak biji gandum dan minyak biji bunga matahari sedangkan bahan yang digunakan pada soft capsule Natur-E adalah berasal dari tulang rawan sapi. Jadi Natur-E halal"

Quote of da day!

true love from a man is a love from my daddy ♥

Recent News

Follow DafrogaRAWK