Minggu, 27 Mei 2012

Secondhand Serenade


The best thing about tonight's that we're not fighting 
Could it be that we have been this way before 
I know you don't think that I am trying 
I know you're wearing thin down to the core 

But hold your breath 
Because tonight will be the night that I will fall for you 
Over again 
Don't make me change my mind 
Or I wont live to see another day 
I swear it's true 
Because a girl like you is impossible to find 
You're impossible to find 

This is not what I intended 
I always swore to you I'd never fall apart 
You always thought that I was stronger 
I may have failed 
But I have loved you from the start 
Ohhhh 

But hold your breath 
Because tonight will be the night that I will fall for you 
Over again 
Don't make me change my mind 
Or I wont live to see another day 
I swear it's true 
Because a girl like you is impossible to find 
It's impossible 

So breathe in so deep 
Breathe me in 
I'm your's to keep 
And hold onto your words 
Cause talk is cheap 
And remember me tonight 
When you're asleep 

Because tonight will be the night that I will fall for you 
Over again 
Don't make me change my mind 
Or I wont live to see another day 
I swear it's true 
Because a girl like you is impossible to find 

Tonight will be the night that I will fall for you 
Over again 
Don't make me change my mind 
Or I wont live to see another day 
I swear it's true 
Because a girl like you is impossible to find 
You're impossible to find

Kamis, 24 Mei 2012

Masjid Suada Kandangan

Masjid Su’ada terletak di Jalan Musyawarah, Desa Wasah Hilir, Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, kurang lebih 8 km dari Kandangan. Ada beberapa versi mengenai asal-usul nama masjid ini. Versi pertama menyatakan bahwa nama Su’ada diambil dari nama salah seorang pendiri masjid ini, yaitu Sa’id (H.M. Sa’id bin H. Mayasin). Sedangkan, versi yang lainnya menyebutkan bahwa nama Su’ada berasal dari kata Arab “syuhada” yang berarti orang yang gugur dalam menegakkan agama Islam. Lepas dari kedua versi tersebut, saat ini Masjid Su’ada lebih populer disebut Masjid Baangkat, lantaran lantainya yang berada di atas tanah seperti konsep rumah tradisional masyarakat Banjar pada umumnya yang berbentuk panggung.

Masjid yang berukuran sekitar 1.047 meter persegi ini didirikan oleh Syeikh H. Abbas dan Syeik H.M Sa’id bin H. Mayasin. Keduanya adalah keturunan dari Syeikh H. Muhammad Arsyad al Banjari atau yang dikenal juga dengan nama Datu Kalampaian, seorang ulama besar di Kalimantan Selatan. Pada tahun 1859 Syeikh H. Abbas yang berasal dari Martapura dan pernah mengikuti perjuangan Pangeran Antasari itu bermukin dan menjalankan dakwah Islam di daerah Wasah Hilir.

Lama-kelamaan, karena semakin bertambah banyak jumlah pengikutnya, Syeikh Abbas berkeinginan untuk membangun masjid menggantikan surau kecil yang biasa digunakannya berdakwah. Surau kecil itu kemudian dibongkar dan bahan-bahannya yang masih bisa dipakai tetap digunakan untuk membangun masjid baru yang direncanakannya itu. Sedangkan, untuk proses pelaksanaan pembangunannya diserahkan kepada kemenakannya, yakni Syeikh H.M. Sa’id yang berasal dari daerah Kandangan.

 Kemudian, Syeikh Sa’id mengajak H. Banan (Kepala Desa Wasah Hilir), H. Sahak (Penghulu Wasah Hilir), lima khatib Wasah Hilir, dan para pemuka masyarakat Wasah Hilar untuk merembukkan biaya pembuatan masjid baru itu. Dalam musyawarah tersebut dicapailah kesepakatan bahwa biaya pembangunan 50% berasal dari masyarakat Wasah Hilir dan sisanya dari Syeikh Sa’id dan Syeikh Abbas sendiri. Pembangunan masjid dilaksanakan secara marahaba (gotong-royong) oleh kurang lebih 15 tukang, dua orang diantaranya adalah ahli ukir/pahat dari Candi Agung (Amuntai), suatu daerah yang cukup intensif menerima pengaruh unsur budaya Hindu di masa-masa sebelumnya.

Apabila ditinjau dari segi usianya yang telah lebih dari 50 tahun, maka Masjid Su’ada dapat dimasukkan ke dalam kategori benda cagar budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan, sebagaimana yang disyaratkan dalam pasal I (1)a. UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

Arsitektur Masjid Su’ada secara umum memperlihatkan penerapan konsep rancang-bangun rumah tradisional Kalimantan Selatan, yaitu beratap tingkat tiga yang berakhir dengan momolo/pataka dan didirikan di atas tiang (rumah panggung). Sebagian besar bangunannya terbuat dari kayu ulin yang berasal dari daerah Marahaban dan Negara.
Di dalam bangunan utama terdapat sebuah bangunan pengimaman (mihrab) yang beratap kuncup bawang dan memiliki ambang pintu yang berbentuk lengkung. Pada mihrab ini terdapat dua panil tegak (di sisi lengkung) dan panil datar (di atas ambang pintu) yang penuh dengan pahatan bermotif floralistik dan terutama sulur-sulur daun.

Tidak jauh dari mihrab terdapat sebuah mimbar tempat berkhotbah. Mimbar tersebut dipenuhi dengan hiasan ukiran berupa sulur-suluran, kelopak bunga dan arabesq yang di stilir. Pada bagian tengah hiasan suluran dan kelopak bunga itu terdapat ukiran kaligrafi Arab bergaya Naskhi dan angka tahun 1337H/1917 M. Sedangkan, pada salah satu panil samping di dekat tempat duduk pada mimbar, terdapat ukiran kaligrafi bergaya Naskhi yang berbunyi: “Allah Muhammad Rasulullah”.

Kelengkapan masjid lainnya adalah sebuah tonggak penunjuk waktu sholat yang terletak di sebelah selatan bangunan. Pada tonggak penunjuk waktu tersebut dipahatkan angka tahun 28 Zulhijjah 1328 H/1907 M yang menunjukkan tahun dibangunnya masjid. Selain itu, terdapat juga sebuah guci keramik yang ditempatkan dekat tangga naik ke teras. Dan, untuk keperluan berwudlu, disediakan sebuah sumur dan bak air tempat wudlu yang letaknya di samping bangunan utama. (gufron)

Bentuk bangunan induk masjid su’ada yakni persegi empat, bertingkat tiga, mempunyai loteng menutup gawang/puncah dan petala/petaka yang megah. Semua itu memunyai makna tertentu sebagai berikut:
• Tingkat pertama mengandung makna Syariat
• Tingkat kedua mengandung makna Thariqat
• Tingkat ketiga mengandung makna Hakikat
• Loteng mengandung makna Ma’rifat
• Petala/petaka yang megah berkilauan yang dihiasi oleh cabang-cabang yang sdang berbunga dan berbuah melambangkan kesempurnaan Ma’rifat.


Perkembangan Arsitektur


Periode Arsitektur Nusantara :
  • Arsitektur Era Hindu & Budha
  • Arsitektur Era Islam
  • Arsitektur Vernakular Nusantara
  • Arsitektur Kolonial
  • Arsitektur Pasca Kemerdekaan
 A. Arsitektur Era Hindu & Budha
  • Arsitektur era hindu dan budha berkembang pada abad ke – 13
  • Pada abad 8 s/d 10 ada 2 kerajaan utama, yaitu :

    • Syailendra di selatan jawa tengah (Yogyakarta)           budha mahayana/vajayana.
    • Sanjaya di utara jawa tengah (Semarang)             hindu aliran syiwa

  • Prasasti berupa Yupa dan Lingga Yoni
  • Peninggalan kerajaan/dinasti hindu – budha :
    • Candi Borobudur
    • Candi Muara Takus (dibuat oleh Sriwijaya di Sumatera)             Budha
    • Candi Plaosan
    • Candi Sewu (hindu – budha)
    • Candi Singosari
    • Candi Prambanan (hindu)
 B.      Arsitektur Era Islam
  • Islam masuk ke Indonesia ± pada abad ke – 13
  • Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan samudera di Aceh oleh Sultan Malik As Saleh pada tahun 1297
  • Kerajaan Samudera menjadi pelabuhan penting & pada abad ke 14 + 15, Malaka menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam di nusantara
  • Beberapa kerajaan Islam yang ada adalah kerajaan ternate di maluku tahun 1430 dan kerajaan gowa di sulawesi pada abad ke – 15
  • Kerajaan majapahit mengalami masa surut pada awal abad ke – 17 dan berganti dengan kerajaan Islam demak, mataram, banten dan kemudian daerah jawa menjadi wilayah kerajaan Islam
  • Ada 2 macam kota yaitu kota pelabuhan dan kota benteng
  • Dari aspek lokasi, ada 2 macam kota lagi yaitu kota pesisir sebagai kota pelabuhan dan kota pedalaman sebagai kota administrasi
Ciri-ciri kota pedalaman :
  • Mempunyai poros utara-selatan, gunung-laut
  • Ada istana dan benteng yang mengelilinginya
  • Terdapat alun-alun
  • Istana berada di selatan
  • Masjid berada di barat alun-alun
Ciri-ciri kota pesisir
  • Berada di pinggir pantai/sungai, terkadang berada pada dataran rendah
  • Pelabuhan dan pasar menjadi titik sentral terbentuknya kota
  • Perkampungan etnik/fungsi pekerjaan
  • Terdapat alun-alun sebagai pusat berkumpul masyarakat
  • Poros meru tetap menjadi poros kota
Makam orang Islam
  • Merupakan tempat yang sakral
  • Biasanya dekat dengan masjid
Ciri-ciri makam : 
  • batu nisan, balok kayu persegi panjang dengan tulisan Al-Qur’an (Arab
  • Menghadap barat/membujur utara-selatan
Ciri-ciri masjid tradisional di Indonesia :
  • Orientasi bangunan ke arah barat
  • Ada parit berair atau kulah
  • Tiang soko guru
  • Atap tumpang dengan jumlah ganjil (1, 3, 5)
Tatanan ruang
  • Ruang utama sebagai tempat shalat
  • Mihrab sebagai tempat imam memimpin shalat
  • Mimbar sebagai tempat pemimpin agama berceramah/berkhotbah
  • Maksurah sebagai ruang khusus tembus pandang untuk para pemimpin shalat
  • Halaman terbuka, lapangan terbuka, taman dan disertai pancuran air untuk berwudhu
  • Serambi, koridor/selasar
  • Menara/minoret
  • Tempat berwudhu utk bersuci sblm shalat
Contoh
  • Masjid kudus
  • Masjid baiturrahim di aceh
  • Masjid chengho
  • Masjid pontianak
 C.      Arsitektur Vernakular
  • Adalah arsitektur yang dibentuk sesuai dengan lingkungan sumber daya setempat yang dibangun oleh masyarakatnya (menurut Paul Oliver)
Karakteristik Indonesia :
  • Iklim tropis (curah hujan dan kelembaban cukup tinggi)
  • Ragam etnis sangat tinggi
  • Ragam agama, religi
  • Mata pencaharian dominan adalah petani
  • Komunalistik masyarakat cukup tinggi
  • Simbol strukturalis dualistik sangat menonjol seperti kaja(gunung) – kalod(laut)
Ciri-ciri arsitektur vernakular
  • Bentuk atap miring dengan mahkota tanduk atau sejenisnya
  • Proporsi atap sangat besar
  • Bentuk rumah panggung
  • Bahan dari kayu/batu, sesuai dengan potensi setempat
  • Atap dedaunan
  • Bangunan dengan struktur rangka
  • Bentuk atap terkadang menonjol ke luar
D.      Arsitektur Kolonial
Fase :
Periode Abad 16 – 18
Awal tahun 1800 – 1920
Tahun 1920 – 1940 an

Manfaat Lidah Buaya


Lidah buaya dikenal sebagai sahabat kaum wanita. Selain digunakan untuk perawatan tubuh, tumbuhan memiliki nama Aloe barbadensis Milleer juga baik untuk menyembuhkan lika dan memar. Buah serba guna ini memberikan banyak manfaat jika dikonsumsi rutin. Secara alami, lidah buaya mengandung vitamin, mineral, dan asam amino.  Inilah beberapa manfaat dari 'ramuan ajaib' jus lidah buaya yang bisa dirasakan jika rajin meminumnya.


Membantu pencernaan
Minum jus lidah buaya memungkinkan tubuh untuk membersihkan sistem pencernaan. Baik sekali untuk mendorong perut jika anda mengalami sembelit. Jika anda sedang diare, jus lidah buaya juga berkhasiat untuk mengurangi 'rasa ingin ke belakang'.


Meningkatkan energi
Diet dengan jus lidah buaya dapat meningkatkan energi dan membantu menjaga berat badan yang sehat.

 Membangun kekebalan
Jus lidah buaya baik sekali dikonsumsi bagi mereka yang sering sakit dan mengalami gangguan kekebalan kronis. Polisakarida dalam jus lidah buaya dapat merangsang makrofag sel darah putih untuk melawan virus.


Menetralkan racun
Tanpa disadari tubuh kita hampir setiap hari diracuni dengan polusi dan makanan cepat saji. Minum jus lidah buaya baik untuk 'membersihkan' racun-racun tersebut. Jus lidah buaya menyediakan koktail yang kaya vitamin dan mineral untuk membantu tubuh kita menghadapi ketegangan setiap hari.

Mengurangi peradangan
Jus lidah buaya dapat meningkatkan kelenturan sendi dan membantu dalam regenerasi sel-sel tubuh. Buah ini berkhasiat memperkuat otot-otot sendi, sehingga dapat mengurangi nyeri dan peradangan pada sendi akibat usia.


sumber - Yahoo.com

Benda-benda Yang Wajib Diganti Berkala Untuk Kesehatan Kulit


Kulit sebagai bagian paling luar tubuh kerap bersentuhan dengan banyak hal. Jika tidak selalu dijaga kebersihannya, kulit mudah terserang penyakit atau menjadi jalan masuk kuman ke tubuh. Maka dari itu, gantilah secara berkala benda-benda berikut ini:
  • Handuk
Ketika mengeringkan badan usai mandi, sel kulit mati ikut terseka dan beberapa menempel di serat kain handuk. Pada saat mengeringkan tubuh pula handuk menjadi lembab. Kombinasi antara sisa kulit mati dan kelembapan handuk menjadi tempat yang menarik bagi kuman dan bakteri untuk bersarang.

Handuk sebaiknya diganti seminggu dua kali (atau paling tidak seminggu sekali) jika kamu rajin menjemurnya di tempat panas usai digunakan. Semakin lama dibiarkan, maka semakin besar potensi kuman dan bakteri yang bersarang. Jangan lupa selalu jemur handuk di tempat yang terkena sinar matahari untuk mengurangi pertumbuhan kuman dan bakteri.
  • Seprai
Coba ingat-ingat kembali kebiasaan kamu; apakah sesampainya di rumah kamu langsung bersantai di tempat tidur sebelum berganti pakaian? Bayangkan berapa banyak kuman menempel dari sepanjang perjalanan kamu yang pindah ke seprai.

Sebaiknya bersihkan tubuh dan ganti baju sebelum kamu naik ke tempat tidur. Hal ini bisa membantu tempat tidur kamu lebih bersih dari kuman serta kotoran penyebab penyakit. Untuk kamu yang memiliki kebiasaan membersihkan diri sebelum naik ke tempat tidur, setidaknya ganti seprai kamu satu minggu sekali untuk menjaga kebersihan.

Namun, jika kamu tipe yang memanfaatkan tempat tidur sebagai tempat segala aktivitas seperti makan, menonton film, dan kegiatan lainnya sebaiknya ganti seprai kamu 2-3 kali seminggu. Sisa makanan yang mungkin tercecer di seprai merupakan undangan yang menarik bagi binatang-binatang kecil mulai dari semut sampai kecoa. Bukan tak mungkin, binatang kecil ini memutuskan untuk bergerilya ke tempat tidur pada malam hari, saat kamu terlelap. Usahakan bersihkan seprai dengan sapu lidi atau mengibasnya sebelum kembali digunakan untuk tidur setiap malam.

Jika sedang flu atau sakit, sarung bantal sebaiknya diganti setiap hari untuk menjaga kebersihan. Jika ada noda karena tumpahan cairan atau karena menstruasi sebaiknya segera ganti seprai kamu untuk menghindari tumbuhnya bakteri, kuman, serta binatang kecil yang bisa menyerang kulit. Penumpukan binatang kecil seperti kutu yang bersarang di tempat tidur dan bantal merupakan pemicu utama terjadinya iritasi, alergi pada kulit serta penyakit asma.
  • Spons bedak
Spons bedak paling sering bersentuhan dengan kulit wajah, yang merupakan salah satu bagian kulit tubuh yang paling sensitif. Idealnya 2-3 minggu sekali spons bedak kamu harus diganti. Selain itu, spons bedak wajib dicuci setiap hari dengan air hangat untuk mematikan kuman-kuman yang mungkin bersarang.

Usahakan selalu simpan spons bedak di tempat yang tertutup untuk menghindari masuknya bakteri. Salah satu cara mencuci spons yang disarankan adalah merendamnya dengan air hangat lalu dibilas. Jika memungkinkan, spons yang masih basah dimasukkan selama 30 detik ke dalam microwave dengan panas sedang untuk membantu membunuh kuman.
  • Kuas make-up
Untuk menjaga kesehatan kulit, kuas make-up wajib dibersihkan seminggu sekali. Terutama jika dipakai tiap hari. Gunakan shampo dan air hangat untuk membersihkannya. Setelah dikeringkan, simpan di tas make-up yang bersih. Kuas make-up berkualitas bagus bisa digunakan sampai satu tahun atau bahkan lebih. Jika bulu kuas mulai rontok atau bentuknya mulai berubah, itulah saatnya kamu membeli kuas yang baru. Memakai kuas yang rusak bisa meningkatkan risiko terjadinya iritasi dan jerawat pada kulit wajah.
  • Sikat gigi
Sikat gigi sebaiknya diganti setiap 3 bulan sekali. Sikat gigi yang rusak tidak lagi efektif untuk membersihkan gigi dan justru bisa merusak kulit bibir. Jika kamu memiliki penyakit pada gusi atau mulut sebaiknya ganti sikat gigi paling tidak satu bulan sekali untuk mencegah kuman berkembang biak. Selain itu, sebaiknya cuci sikat gigi kamu dengan air hangat atau ganti dengan yang baru setiap kamu selesai sakit flu, batuk, atau penyakit lainnya.

Sumber : Natur-E Journey to beauty

NATUR-E


21 Tahun = Rajin minum vitamin, Rajin Minum susu.
vitamin yg aku konsumsi sekarang adalah 

Natur E, hasil googling aku post deh, ke blog :)


Soft kapsul Natur-E terbuat dari ekstrak minyak biji bunga matahari yang mengandung vitamin E aktif dan alami (d-alfa-tokoferol). Minyak biji bunga matahari mengandung asam linoleat, salah satu lemak yang baik untuk kesehatan tubuh.  Selain itu suplemen kulit ini mengandung ekstrak biji gandum yang juga mengandung vitamin E aktif dan alami (d-alfa-tokoferol).
Vitamin E dengan fungsinya sebagai anti oksidan dipercaya berkhasiat pada kulit, yaitu memperlambat proses penuaan, melindungi fungsi imunitas kulit, menurunkan resiko terjadinya kanker kulit, mencegah terjadinya penuaan dini, dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dari timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas seperti kanker, katarak, gangguan saluran pencernan dan lain lain.
Vitamin E sebagai salah satu antioksidan yang dapat memelihara kelembutan dan kesegaran kulit
Dosis :
1 - 4 kapsul lunak sehari
Kemasan :
4strip @ 4 kapsul lunak
Setiap satu kapsul Natur-E mengandung vitamin E alamiah/ d-Ώ Tocopherol 100 IU (IU = International Unit/Standart Internasional). Dosis disarankan: 1 – 4 kapsul, sesudah makan.

Vitamin E dengan fungsinya sebagai anti oksidan dipercaya berkhasiat pada kulit, yaitu memperlambat proses penuaan pada kulit, menjaga kelembaban kulit, menurunkan risiko terjadinya kanker kulit, mencegah terjadinya penuaan dini, membuat kulit terasa lebih segar alami, dan lainnya.

Natur-E boleh dikonsumsi sejak remaja, aman untuk ibu hamil dan menyusui. Kapsulnya terbuat dari gelatin berasal dari tulang sapi sehingga halal untuk dikonsumsi siapa aja dari semua kalangan.
POM SD 041 317 161
"Untuk Natur-E kandungannya yaitu vitamin e alami yang berasal dari minyak biji gandum dan minyak biji bunga matahari sedangkan bahan yang digunakan pada soft capsule Natur-E adalah berasal dari tulang rawan sapi. Jadi Natur-E halal"

Quote of da day!

true love from a man is a love from my daddy ♥

Tips Vokal Dari Raisa


Hasil Sketsa Natura resort & Spa



Rabu, 23 Mei 2012

Jumat Kelabu 23 Mei 1997

Kerusuhan Banjarmasin terjadi pada tanggal 23 Mei 1997, Banjarmasin dilanda kerusuhan massal, menyusuli kampanye Golkar pada hari terakhir putaran kampanye PPP menjelang pemilu 1997. Dilihat dari skala kerusuhan dan jumlah koreban serta kerugiannya, peristiwa yang kemudian disebut sebagai Jumat Membara atau Jumat Kelabu itu termasuk salah satu yang terbesar dalam sejarah Orde Baru. Namun, akibat ketertutupan pemerintah, tidak ada laporan yang akurasinya bisa dipercaya penuh mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan pada waktu itu. Dibandingkan dengan skalanya, berita-berita pers sangat terbatas dan tidak sebanding.

Tanggal 23 Mei 1997 kebetulan jatuh pada hari Jumat. Pada hari itu berlangsung putaran terakhir masa kampanye Pemilu 1997, yang secara kebetulan merupakan hari kampanye Golkar. Menurut rencana semula, setengah hari kampanye diawali dengan kampanye simpatik berupa pendekatan kepada kalangan bawah dengan target operasi buruh, pengojek, dan tukang becak. Kemudian, setengah hari berikutnya, usai ibadah Jumat, kampanye akan dilanjutkan dengan panggung hiburan rakyat di lapangan Kamboja. Pada acara tersebut akan hadir Menteri Sekretaris Kabinet (Mensekkab) Saadilah Mursjid, Ketua MUI KH Hasan Basri, dan artis-artis ibu kota. Rencana itu tidak pernah terwujud, karena yang terjadi kemudian adalah malapetaka berupa kerusuhan massal.
Hingga tengah hari, semua kegiatan di tengah kota Banjarmasin berjalan normal. Begitu pula di kompleks pertokoan Plaza Mitra, yang kemudian menjadi pusat kerusuhan. Pengunjung dan pembeli ramai seperti biasanya, para pegawai kompleks pertokoan berlantai empat itu pun bekerja sebagaimana hari-hari sebelumnya. Di lantai satu kompleks pertokoan yang terletak di tepi sungai Martapura ini terdapat perkantoran, antara lain kantor Bank Bumi Daya (BBD). Lantai 2 digunakan sebagai tempat penjualan pakaian, sementara di lantai 3 terdapat supermarket Hero, TB Gramedia, restoran CFC, dan bioskop. Di lantai 4 terdapat diskotik, kedai kopi, dan tempat hiburan, termasuk biliar dan sejenisnya.

Kronologi


Mulai sekitar pukul 9.00, kegiatan kampanye sudah semarak, warna kuning ada di mana-mana. Golkar membagi-bagikan saputangan bergambar beringin dan bekal nasi bungkus, masing-masing berjumlah 10 ribu buah. Sasaran kampanye ini ialah para buruh, tukang becak, tukang ojek. Pada sekitar pukul 11.00 kampanye membagi-bagi nasi bungkus dan sapu tangan usai dengan tenang.
Pada sekitar pukul 12.00 atau tengah hari, umat Islam menjalankan ibadah salat Jumat. Sewaktu ibadah berlangsung, sebagian massa kampanye Golkar, yang umumnya terdiri dari anak-anak muda dan remaja, masih berkampanye. Mereka berputar-putar keliling kota dengan menaiki sepeda motor. Banyak di antara sepeda motor itu knalpotnya dicopoti, dan suara raungan mesin motor dirasakan sangat mengusik ketenangan mereka yang sedang bersembahyang. Puncaknya, ketika arak-arakan sepeda motor tersebut melewati Masjid Noor di Jalan Pangeran Samudera. Masjid ini terletak di daerah basis PPP. Menurut sumber dari Tim Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) cabang Banjarmasin yang melakukan investigasi ke lapangan, ketika massa yang akan berkampanye itu melintas, jamaah salat Jum'at yang luber sampai ke jalan itu masih sedang berdoa. Sebenarnya Polantas sudah berusaha menghadang massa Beringin. Namun Satgas Golkar bersikeras untuk melewati jalan itu. Alasan mereka, salat Jumatnya tinggal membaca doa. Kemarahan jamaah dengan cepat menyebar seusai sembahyang Jumat dan sampai ke telinga penduduk di berbagai sudut Banjarmasin lainnya.
Masjid Noor, salah satu tempat yang terkait dengan peristiwa Kerusuhan Banjarmasin 23 Mei 1997.
Usai salat Jumat, terjadilah kerusuhan di depan kantor DPD Golkar Kalsel. Kabar itu segera tersiar dan massa berdatangan tanpa bisa dibendung. Mereka akhirnya bentrok dengan Satgas Golkar, yang rata-rata berasal dari organisasi Pemuda Pancasila dan FKPPI. Karena massa terlalu banyak, Satgas Golkar terpaksa mencari jalan selamat. Tapi akibatnya, ada enam mobil peserta kampanye Golkar yang dibakar.
Di depan kantor Banjarmasin Post, dari arah timur ribuan massa menyerbu dengan membawa senjata aneka macam. Mereka berlari-lari ke arah lapangan Kamboja, tempat kampanye Golkar akan dilangsungkan. Di sepanjang jalan, semua bendera, spanduk, umbul-umbul Golkar diturunkan dan dibakari. Di sana, mereka bergabung dengan massa penyerbu yang mula-mula muncul di pinggir lapangan. Panggung kampanye pun diserbu dan dirobohkan. Kaum penyerbu bertarung dengan dua puluh ribu massal Golkar yang sedang berkumpul di sana. Para petugas keamanan tidak mampu mengendalikan pertarungan dengan kekerasan tersebut. Sebuah rumah ibadah (Gereja HKBP) yang terletak di dekat kantor Banjarmasin Post mulai terbakar. Mobil pemadam kebakaran yang berusaha mencegah menjalarnya api ke gedung Banjarmasin Post terpaksa pergi karena petugasnya dikalungi clurit oleh massa. Namun api tidak jadi melalap kantor Banjarmasin Post.
Sebagian massa menyerbu Hotel Istana Barito. Di sana, mereka berhadapan dengan ribuan massa Golkar yang berkumpul di depan hotel, sedang bersiap-siap untuk kampanye sore itu. Dari arah barat, tiba-tiba muncul ribuan massa lain, sebagian mengenakan kaos hijau dan atribut PPP. Dengan senjata tajam dan apa saja, mereka menyerbu massa di depan hotel. Mobil-mobil yang kebetulan ada di sana hancur luluh lantak, kaca-kaca hotel pecah dilempari batu.
Mulai pukul 15.00, listrik padam, menambah suasana mencekam. Kerusuhan meningkat. Sebagian besar tamu Hotel Istana Barito masih berada di dalam kamar mereka dalam kegelapan. Tiba-tiba satpam hotel menggedori pintu-pintu kamar dan berteriak, kebakaran! Para tamu pun berhamburan ke luar, menyelamatkan diri masing-masing. Dengan cepat, kerusuhan menjalar ke mana-mana. Massa terus melakukan pengrusakan, sambil meneriakkan yel-yel PPP. Beberapa orang mengenakan atribut PDI. Suasana semakin kalut. Massa merusak dan membakar mobil-mobil pribadi yang ditemui di jalan raya mana saja dan menjarah isinya. Sebuha mobil meledak, setelah dibakar di jalanan. Di depan Plaza Mitra, beberapa mobil segera bergelimpangan, sebagian terbakar. Seorang wanita naik sepeda motor dengan hanya mengenakan BH di bagian atas, karena kaos Golkarnya dirampas massa. Di jalanan, batu-batu berserakan, pecahan kaca bertebaran di mana-mana.
Di jalanan, fasilitas umum dihancurkan. Massa juga merusak dan melempari ruko-ruko yang berderet di sepanjang Jalan HM Hasanuddin sampai Jalan A.Yani, di kawasan Sudimampir, Jalan MT Haryono, dan Jalan Pangeran Samudera.
Di dalam kompleks Plaza Mitra, dengan persetujuan dari manajemen di Jakarta, pimpinan TB Gramedia memutuskan untuk menutup toko dan karyawan diminta segera meninggalkan lokasi kerja. Semua pulang, dengan catatan tidak memakai atribut PPP mana pun. Di depan Plaza Mitra, petugas mulai menutup jalanan dan membuat pagar betis untuk melindungi kompleks pertokoan itu. Tetapi, ribuan massa tidak terbendung. Mereka merangsek ke depan, memecah pagar betis petugas, memcahkan kaca-kacaetalase, masuk ke dalam gedung, dan menjarah apa saja yang bisa diambil. Gas air mata yang disemprotkan petugas tidak mampu menahan mereka.
Hingga saat itu, Plaza Mitra baru dirusak, tetapi belum terbakar. Kemudian, sebuah sedan putih didorong dan ditabrakkan ke kaca etalase Toys Kids di lantai dasar, sebelum akhirnya mobil itu dibakar. Api segera menyebar ke seluruh gedung. Setelah Plaza Mitra terbakar, gedung-gedung lain segera menyusul. Malam itu, seluruh empat lantai gedung Plaza Mitra musnah terbakar. Sementara itu, kerusuhan tidak hanya menjangkau kawasan petokoan. Wilayah pemukiman penduduk pun mulai terkena. Kampung Kertak Baru Ulu, khususnya RT 10 yang dihuni 30 KK mulai dilalap api sejak pukul 16.35 waktu setempat. Kawasan pemukiman ini berlokasi di belakang Jalan Pangeran Samudera. Api mula-mula berasal dari kelenteng (rumah ibadah) Cina, yang segera menjalar ke rumah-rumah yang terletak di belakangnya. Api bahkan menjaalr ke asrama POM ABRI yang hanya terpisah oleh sungai selebar 3 meter dari Kertak Baru Ulu.
Sementara di tempat lain yakni di Jalan Veteran dan Jalan Lambung Mangkurat, pada waktu yang sama, sebanyak enam gereja dan satu tempat ibadat Konghucu (Klenteng) ikut dihancurkan. Rumah-rumah WNI keturunan Cina juga ikut dilempari batu. Bahkan ada keluarga yang akan menyelamatkan diri, setelah mobil penjemput datang, mobil tersebut dihancurkan kacanya. Terpaksa pemiliknya lari menjauh dari situ.
Juga ikut "digasak" massa adalah rumah bos klub sepakbola Barito Putra yang juga calon legislatif dari Golkar. Rumah itu disatroni massa dan dirusak. Kompleks Pamen ABRI pun ikut rusak -- barangkali karena penghuninya banyak yang menjadi calon legislatif Golkar.
Sekitar pukul 17.00 Wita, massa bergerak kembali ke arah DPD I Golkar. Tapi tidak langsung ke sana. Mereka mampir kembali di Jujung Buih Plaza. Genset Jujung Buih Plaza dibakar dan gedung 8 lantai tersebut akhirnya terbakar. Di sebuah hotel di gedung itu, Hotel Kalimantan, banyak artis yang mengikuti kampanye menginap, termasuk jurkamnya. Di hotel tersebut juga menginap Ketua Umum MUI Pusat KH Hasan Basri yang ikut rombongan kampanye. Disitu juga ada Gubernur Kalimantan Selatan dan Muspida. Tapi akhirnya mereka dapat diselamatkan. Namun tidak diketahui apakah di sana juga jatuh korban. Yang jelas, saat dilakukan penyelamatan banyak yang jatuh pingsan. Gubernur Kalsel Gusti Hasan Aman sendiri merasa sangat kaget dan seolah tidak percaya melihat ulah massa yang begitu brutal.
Karena massa terus mengamuk, pemadaman pun tidak berlanjut. Yang menyiram air kemudian lari dari kepungan massa. Banyak tabung gas meledak. Setelah disiram air, kemudian ditinggal lari menghindari amukan massa. Sejumlah sepeda motor tidak dapat diselamatkan dan ikut dilalap si jago merah.
Mulai sekitar pukul 18.00, bagian belakang gedung Anjung Surung mulai mengepulkan asap. Api membakar habis apotik Kasio yang terletak di belakang gedung ini. Barisan Pemadam Kebakaran tidak berdaya, karena mass amencegah dan mengancam mereka supaya tidak memadamkan api.
Namun secara ajaib, ketika seluruh api menelan gedung-gedung di sekitarnya, gedung Anjung Surung selamat. Petugas UGD RS Islam menyebutkan, hingga pukul 17.30 rumah sakit tersebut merawat 12 orang korban. Delapan di antaranya menderita luka bacok, empat sisanta akibat kecelakaan lalu lintas. Sementara RS Ulin menyeburkan, sedikitnya mereka merawat 20 orang pasien, termasuk Didik Triomarsidi, juru foto Banjarmasin Post. Didik dianiaya massa ketika meliput penghancuran gedung markas DPD Golkar.
Saat itu, orang-orang dari berbagai kampungpun mulai gelisah dan mulai melakukan pengamanan masing-masing. Mereka semua keluar rumah, menjaga setiap gang dan jalan-jalan masuk. Lengkap dengan senjata tajam, berupa mandau, samurai, dan clurit. Penjagaan dilakukan semalam suntuk, karena mereka mendengar isyu yang mengatakan bahwa Golkar akan mengadakan serangan balasan.
Pukul 20.30 Wita, massa beramai-ramai ke arah Supermarket Mitra, yang merupakan pusat pertokoan terbesar di Banjarmasin. Letaknya di Jalan Sumatra. Di gedung berlantai empat ini banyak terdapat toko-toko elektronik, komputer, diskotik, ruang pertemuan, show-room mobil mewah, toko buku Gramedia, KFC, Bioskop 21, dan sarana hiburan anak-anak. Massa berhasil masuk dengan menorobos blokade keamanan. Isi gedung dijarah dan dibawa lari. Gedung itu sendiri telah terbakar sekitar pukul 20.00 Wita, dan api menyala sampai pukul 09.00 keesokan harinya.
Massa terus mengamuk dan mengobrak-abrik isi gedung. Pada saat itu tersiar khabar bahwa pasukan keamanan diperbolehkan untuk menangkap dan menembak di tempat. Tapi pasukan keamanan tidak melakukan apa-apa. Akhirnya, massa yang lengkap dengan berbagai senjata tajam itu terus mengamuk. Pukul 22.00 Wita, 1000 orang pasukan bantuan datang dengan tiga pesawat hercules. Menurut laporan LBHN Banjarmasin itu, tidak diketahui dari mana mereka didatangkan. Pasukan kemudian bergerak mendekati Gedung Mitra Plaza. Mereka menghalau massa yang masih ada di gedung itu. Senjata menyalak. Namun pihak LBHN Banjarmasin tidak memperoleh informasi berapa korban yang jatuh di sana.
Pada malam harinya, jumlah gerombolan massa menyusut. Listrik masih padam dan seluruh kota dalam keadaan tetap gelap gulita, hanya diterangi kobaran api di mana-mana. Beberapa tempat diblokade petugas keamanan, namun gerombolan massa masih berkerumun di beberapa tempat. Mereka memasuki kawasan pemukiman, menyerang dengan clurit, klewang, Mandau, samurai, dan berbagai senjata lain. Beberapa rumah, kantor dan warung yang berdekatan dengan Banjarmasin Post masih menyala terbakar. Benar-benar mirip lautan api. Laporan awal menyebut, secara keseluruhan ratusan rumah dan toko hancur, sebuah gereja Katolik, sebuah bank, dan sebuah hotel ikut hancur. Sekitar 80 orang diberitakan luka-luka dan 50 orang ditahan.
Kemudian, sekitar pukul 23.00 Wita, massa menuju ke arah luar kota. Sasarannya adalah rumah-rumah calon legislatif Golkar. Karena terbetik khabar massa membawa formulir berisi Daftar Calon Tetap (DCT) Golkar. Ada empat rumah yang dibakar walau belum jelas apakah itu rumah caleg Golkar atau bukan. Juga menjadi sasaran adalah toko-toko Cina sepanjangan jalan, ikut dihancurkan dengan lemparan batu. Hampir semua toko di sepanjang Jalan A. Yani rusak berat dan api membumbung tinggi. Saat itu pasukan pun tidak lagi diam. Mereka mulai mengejar-ngejar massa.
Yang sangat tragis, sekitar pukul 24.00 Wita, seorang warga yang keluar rumah untuk melihat keadaan kelihatan tergeletak tertembak peluru. Meski begitu, masih menurut laporan Tim LBHN Banjarmasin, suasana di jalan-jalan masih ramai. Banyak orang yang sudah terlanjur keluar sulit pulang lagi ke rumahnya masing-masing. Karena jalan-jalan sudah diblokir oleh orang-orang kampung. Yang bukan warganya tidak diperbolehkan masuk dan melewati jalan tersebut.
Namun sekitar pukul 01.00 Wita dini hari (Sabtu, 24 Mei), massa bergerak ke luar kota. Karena semua jalan sudah diblokir oleh pihak keamanan. Suasana semakin tegang. Khususnya di pusat kota, semua listrik padam dan baru menyala pukul 09.30 pagi.
Kemudian pasukan keamanan, sekitar pukul 03.00 Wita, mengobrak-abrik Kampung Kelayan. Kampung ini merupakan kampung terpadat dan dikenal banyak preman. Ada 195 orang yang diamankan di kantor Polresta. Kondisi mereka babak belur dan hampir semua menjadi sulit untuk dikenali wajahnya. Sekitar pukul 04.00 Wita, masyarakat perumahan Beruntung Jaya yang semalam suntuk berjaga terus karena ada isyu akan diserang, bertahan masuk ke rumah, saat ada suara pasukan datang. Tak jelas berapa orang ditahan dari sana. Pukul 06.00 Wita, aparat keamanan, lebih kurang 5 truk, datang ke kampung Teluk Tiram. Di kampung itu, mereka memburu massa yang diperkirakan ada di kampung tersebut. Mereka dengan senjata lengkap di tangan berjaga-jaga terus di jalan-jalan utama. Setiap orang lewat yang kelihatan mencurigakan digeledah. Bahkan, yang terlihat menggunakan pakaian agak kumuh langsung dihentikan.
HIngga keesokan harinya, sabtu pagi, api masih menyala di kompleks Plaza Mitra. Seluruh lantai gedung tersebut masih belum bisa dimasuki. Tetapi bau sangit dan busuk menyengat hingga ke luar ruangan. Regu penyelamat belum bisa bertindak apa-apa karena gedung masih diselimuti api dan asap. Evakuasi baru bisa dilakukan sore hari ketika sebagian api sudah padama. Kapolda Kalsel memberikan laporan kepada Kapolri mengenai kemungkinan terdapatnya sejumlah mayat yang terbakar hangus di dalam kompleks pertokoan. Para pejabat daru Jakarta yang sedianya berkampanye, diterbangkan kembali dari Banjarmasin. Mereka termasuk Mensekkab Saadilah Mursyid dan KH Hasan Basri. Pangdan Tanjungpura Mayjen Namoeri Anoem mengumumkan berlakunya jalan malam di Banjarmasin, mulai pukul 8 malam hingga 5 pagi, selama lima hari massa cooling off kampanye, 24-29 Mei 1997.

Kerugian

Dari kerugian material, ratusan rumah, toko, gedung, dan bangunan lain, hancur luluh lantak. Yang hancur lebur termasuk gedung PLN Cabang Banjarmasin, Kantor Kanwil Depsos Kalsel, Kantor PDAM Banjarmasin, Kantor Pegadaian Banjarmasin, BDN, BRI, Bank Lippo, Bank Danamon, Bank Utama, BDNI, enam restoran, dua bioskop, tiga hotel (Hotel Kalimantan, Hotel Banjarmasin, Hotel Barito Palace). Selain Plaza Mitra, pusat-pusat pertokoan lain yang dihancurkan serta dijarah ialah Plaza Junjung Buih, Siolatama, Toserba Barata, Plaza Arjuna, Edwin Haouse, Toserba Lima Cahaya, dan pusat perbelanjaan Sudimampir. Untuk data selanjutnya, lihat grafis.

MaterialKondisi
Gereja Pantekosta di Jl.Veteranrusak
Gereja Kuning di Jl.Veteranhancur
Gereja Eben Etser di Jl. S. Parmanhancur
Gereja GKKA di Jl. Veteranhancur
Gereja HKBP di Jalan P. Samuderaludes terbakar
Tempekong di Jl. Veteranhancur
Gedung Junjung Buih Plaza; Hotel Kalimantan, Pertokoan, Bank Lippodirusak dan dibakar
Departemen Store Lima Cahayadibakar habis
Swalayan Sari Kayadibakar habis
Banjarmasin Teaterdibakar habis
Swalayan Siaolatamahancur
Mitra Plazadibakar habis
Apotik Casiohancur
Arjuna Plazahancur
Kantor DPD I Golkar Kalseldibakar
Kantor Depdikbud di Jl. S. Parmandirusak
Kantor Depkesdirusak
Restoran Fajarhancur
Gedung PLNterbakar
Perusahaan Daerah Air Minumterbakar
Kantor Pegadaianterbakar
Bank Dagang Negara, BRI, Bank Danamon, Bank Utamaterbakar
Rumah Bos Barito Putra Galatamarusak
Rumah-rumah Cinarusak
Rumah penduduk belakang Gereja HKBPdibakar habis
Rumah penduduk di sepanjang jalan Bumi Masrusak
Rumah seorang pendetadigeledah dan dirusak
Sebuah panti Jompodibakar
SMA Katolikrusak berantakan
SD,SLTP, SMU di Jl.S Parmanterbakar
Lebih kurang enam mobil di depan kantor DPD I Golkarhangus terbakar
Dua mobil kijangdibakar
Satu Ambulanrusak
Satu mobil Toyota Hard Toprusak
Dua sepeda motorrusak
Selain itu, ratusan penduduk tewas dan luka parah, belum termasuk yang lika-luka ringan. Jumlah korban jiwa 142 orang. Jumlah angka korban ini bervariasi dan tidak sama. Pengumuman pertama mengenai jumlah tumpukan korban itu, dalam laporan Letkol (Pol) Friedy Tjiptoadi, Kapolres Banjarmasin, kepada Kol. (Pol) Sanimbar Kapolda Kalimantan Selatan, menyebut angka 60 orang. Sehari kemudian, angka itu menjadi 133 orang. Pangdam Mayjen Namoeri Anoem menyatakan, 187 orang ditahan sehubungan dengan kerusuhaan Jumat Membara. Polisi mengumumkan, 118 orang dibawa ke rumah sakit, banyak di antaranya dalam kondisi luka parah. Brigjen (Pol) Nurfaizi, Kadispen Polri, menyatakan, data terakhir menunjukkah 142 orang tewas, dengan rincian 140 tewas terbakar di Plaza Mitra, dan dua orang tewas di pusat perbelanjaan Lima Cahaya. Masih dalam pengumuman resmi ini, 118 orang luka-luka, ditambah 5 anggota ABRI. Tim Pencari Fakta YLBHI mencatat 123 korban tewas, 118 luka-luka, dan 179 orang hilang. Menurut Komnas HAM, laporan mengenai angka yang hilang sebanyak 199 orang, tetapi kemudian dua orang sudah kembali, sehingga jumlah orang hilang sebanyak 197. Jika angka orang hilang ini dianggap sebagai tewas (yang sangat besar kemungkinannya), maka perkiraan korban tewas antara 302 hingga 320 orang. Korban tewas di Plaza Mitra dikunjungi tim pencari fakta Komnas HAM pada 31 Mei 1997. Dua jam kemudian, 120 di antaranya dikuburkan secara massal dengan tata cara Islam di kompleks pemakaman Landasan Ulin Tengah, kecamatan Landasan Ulin, Kota Administratif (sekarang kota otonom) Banjarbaru, yang terletak 22 kilometer sebelah tenggara Banjarmasin. Tiga korban lain sudah diambil keluarga mereka dan dikuburkan tersendiri. Komnas HAM melaporkan, tidak ada bukti telah digunakannya peluru tajam yang menyebabkan tewasnya korban kerusuhan. Dalam laporannya, Komnas HAM juga menyatakan, dalam memadamkan kerusuhan, aparat keamanan tidak menggunakan alat-alat yang mematikan, tetapi menggunakan letusan peringatan, granat asap dan gas air mata.

sumber : wikipedia

Recent News

Follow DafrogaRAWK