Periode Arsitektur Nusantara :
- Arsitektur Era Hindu & Budha
- Arsitektur Era Islam
- Arsitektur Vernakular Nusantara
- Arsitektur Kolonial
- Arsitektur Pasca Kemerdekaan
A. Arsitektur Era Hindu & Budha
- Arsitektur era hindu dan budha berkembang pada abad ke – 13
- Pada abad 8 s/d 10 ada 2 kerajaan utama, yaitu :
- Syailendra di selatan jawa tengah (Yogyakarta) budha mahayana/vajayana.
- Sanjaya di utara jawa tengah (Semarang) hindu aliran syiwa
- Prasasti berupa Yupa dan Lingga Yoni
- Peninggalan kerajaan/dinasti hindu – budha :
- Candi Borobudur
- Candi Muara Takus (dibuat oleh Sriwijaya di Sumatera) Budha
- Candi Plaosan
- Candi Sewu (hindu – budha)
- Candi Singosari
- Candi Prambanan (hindu)
- Islam masuk ke Indonesia ± pada abad ke – 13
- Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan samudera di Aceh oleh Sultan Malik As Saleh pada tahun 1297
- Kerajaan Samudera menjadi pelabuhan penting & pada abad ke 14 + 15, Malaka menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam di nusantara
- Beberapa kerajaan Islam yang ada adalah kerajaan ternate di maluku tahun 1430 dan kerajaan gowa di sulawesi pada abad ke – 15
- Kerajaan majapahit mengalami masa surut pada awal abad ke – 17 dan berganti dengan kerajaan Islam demak, mataram, banten dan kemudian daerah jawa menjadi wilayah kerajaan Islam
- Ada 2 macam kota yaitu kota pelabuhan dan kota benteng
- Dari aspek lokasi, ada 2 macam kota lagi yaitu kota pesisir sebagai kota pelabuhan dan kota pedalaman sebagai kota administrasi
- Mempunyai poros utara-selatan, gunung-laut
- Ada istana dan benteng yang mengelilinginya
- Terdapat alun-alun
- Istana berada di selatan
- Masjid berada di barat alun-alun
- Berada di pinggir pantai/sungai, terkadang berada pada dataran rendah
- Pelabuhan dan pasar menjadi titik sentral terbentuknya kota
- Perkampungan etnik/fungsi pekerjaan
- Terdapat alun-alun sebagai pusat berkumpul masyarakat
- Poros meru tetap menjadi poros kota
- Merupakan tempat yang sakral
- Biasanya dekat dengan masjid
- batu nisan, balok kayu persegi panjang dengan tulisan Al-Qur’an (Arab
- Menghadap barat/membujur utara-selatan
- Orientasi bangunan ke arah barat
- Ada parit berair atau kulah
- Tiang soko guru
- Atap tumpang dengan jumlah ganjil (1, 3, 5)
- Ruang utama sebagai tempat shalat
- Mihrab sebagai tempat imam memimpin shalat
- Mimbar sebagai tempat pemimpin agama berceramah/berkhotbah
- Maksurah sebagai ruang khusus tembus pandang untuk para pemimpin shalat
- Halaman terbuka, lapangan terbuka, taman dan disertai pancuran air untuk berwudhu
- Serambi, koridor/selasar
- Menara/minoret
- Tempat berwudhu utk bersuci sblm shalat
- Masjid kudus
- Masjid baiturrahim di aceh
- Masjid chengho
- Masjid pontianak
- Adalah arsitektur yang dibentuk sesuai dengan lingkungan sumber daya setempat yang dibangun oleh masyarakatnya (menurut Paul Oliver)
- Iklim tropis (curah hujan dan kelembaban cukup tinggi)
- Ragam etnis sangat tinggi
- Ragam agama, religi
- Mata pencaharian dominan adalah petani
- Komunalistik masyarakat cukup tinggi
- Simbol strukturalis dualistik sangat menonjol seperti kaja(gunung) – kalod(laut)
- Bentuk atap miring dengan mahkota tanduk atau sejenisnya
- Proporsi atap sangat besar
- Bentuk rumah panggung
- Bahan dari kayu/batu, sesuai dengan potensi setempat
- Atap dedaunan
- Bangunan dengan struktur rangka
- Bentuk atap terkadang menonjol ke luar
Fase :
Periode Abad 16 – 18
Awal tahun 1800 – 1920
Tahun 1920 – 1940 an
0 komentar:
Posting Komentar